Logo Bloomberg Technoz

Bahlil: RI Gandeng Australia Olah Konsentrat Litium Buat Baterai

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 May 2025 19:10

Bijih mentah atau ore litium./Bloomberg-Carla Gottgens
Bijih mentah atau ore litium./Bloomberg-Carla Gottgens

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah tengah menjajaki kerja sama pembelian konsentrat litium dengan Australia untuk memperkuat bahan baku bagi ekosistem industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Hal itu disampaikannya usai agenda pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan delegasi Australia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anthony Albanese di Istana Negara, Kamis (15/5/2025).

“Bicara soal critical mineral. Kita kan membangun ekosistem baterai mobil [listrik]. Kebetulan kita mempunyai nikel, kobalt, dan mangan; yang kita tidak punya itu kan litium. Tadi, dalam pembicaraan, kita [RI-Australia] ada kolaborasi nanti. Mereka akan kirim konsentrat litium di sini dan nanti di sini yang akan olah,” ujarnya.


Pengolahan konsentrat litium dari Australia tersebut, sambung Bahlil, akan langsung terintegrasi dengan pabrik ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Fasilitas pengolahan litium./dok. Bloomberg

Sekadar catatan, impor litium Indonesia dari Australia mencapai sekitar 80.000 ton per tahun. Tidak menutup kemungkinan, adanya kesepakatan baru dengan Negeri Kanguru akan berimbas pada penambahan kuota impor komoditas tersebut ke depannya.