Logo Bloomberg Technoz

Airlangga: RI Incar Mineral Kritis EV Lewat CEPA dengan Australia

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 May 2025 16:40

Litium yang telah dimurnikan./Bloomberg-Dado Galdieri
Litium yang telah dimurnikan./Bloomberg-Dado Galdieri

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia membidik kerja sama mineral kritis dengan Australia untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di dalam negeri. 

Airlangga menyebut Indonesia selama ini sudah mengimpor sekitar 80.000 ton litium per tahun dari Negeri Kanguru untuk diproses di kawasan industri Morowali sebagai bahan baku baterai EV.

Ke depannya, kata Airlangga, Indonesia akan membuka peluang negosiasi tambahan untuk memperluas kerja sama di sektor mineral kritis melalui payung kerja sama ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).


“Nanti critical mineral tentunya [akan ada kesepakatan]. Kita bicara mengenai EV ecosystem. Tadi Pak Presiden [Prabowo Subianto] juga bicara mengenai EV ecosystem,” ujarnya di Istana Negara usai pertemuan Presiden dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Kamis (15/5/2025).

“Sekarang kita targetnya [negosiasi] CEPA [dengan Australia]. Kita memasukkan critical mineral di dalamnya.”