Logo Bloomberg Technoz

IHSG dan Bursa Asia Lesu di Tengah Antisipasi Kebijakan The Fed

Muhammad Julian Fadli
26 February 2024 17:37

Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Sesi II sore hari ini di zona merah. Laju IHSG searah dengan Bursa Saham Asia, yang juga didominasi warna merah.

Pada Senin (26/2/2024), IHSG menutup hari di 7.283,82. Melemah 0,15% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Posisi terendah IHSG hari ini ada di 7.252,28 sedangkan tertinggi sempat di 7.295,44. Volume perdagangan tercatat melibatkan 17,5 miliar saham. Dengan nilai perdagangan Rp8,67 triliun.

Penutupan IHSG Sesi II pada Senin 26 Februari (Bloomberg)

Pergerakan sektoral saham kesehatan, saham barang baku, dan saham teknologi menjadi pendorong pelemahan laju IHSG, dengan terkontraksi 1,61%, 1,39% dan 0,41%. Sementara saham-saham perindustrian jadi yang paling menghijau hari ini menguat mencapai 0,3%. 

Sejumlah saham mencatat kenaikan luar biasa dan menjadi top gainers. Di antaranya adalah PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) yang melonjak 34,2%, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) dan PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) melesat masing-masing 23,9% dan 23,6% serta PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) bertambah 22,5%.