Logo Bloomberg Technoz

Bikin Harga Nikel Runtuh, Indonesia Diminta Atur Produksi

Sultan Ibnu Affan
15 February 2024 10:30

Produksi mixed hydroxide precipitate (MHP) di pabrik pengolahan nikel./Bloomberg-Dimas Ardian
Produksi mixed hydroxide precipitate (MHP) di pabrik pengolahan nikel./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan ahli pertambangan menilai Pemerintah Indonesia setidaknya perlu memperhatikan produksi terhadap seluruh tambang nikelnya di dalam negeri, di tengah tren harga yang terus menurun.

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan hal itu ditujukan setelah Indonesia dianggap menjadi biang kerok anjloknya harga komoditas mineral penting itu di pasar global.

"Indonesia memang seharusnya mengatur tingkat produksi agar bisa mengendalikan harga nikel global," ujar Rizal saat dihubungi Bloomberg Technoz.

Terlebih, kata Rizal, produksi nikel Tanah Air hingga saat ini telah mengambil poris sekitar 57% dari total produksi secara global.

Berdasarkan data survei Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), Indonesia memang menjadi negara dengan produksi nikel terbesar di dunia sepanjang tahun lalu dengan total mencapai 1,8 juta metrik ton (mt). Angka itu memang menyumbang setengahnya dari perkiraan produk nikel global yang mencapai 3,8 juta mt.