Logo Bloomberg Technoz

Waller menyebut angka inflasi baru-baru ini "Mengecewakan" dan mengatakan dia ingin melihat "Setidaknya beberapa bulan data inflasi yang lebih baik" sebelum melakukan pemangkasan. 

Dia menunjuk pada ekonomi yang kuat dan perekrutan tenaga kerja yang solid sebagai alasan lebih lanjut mengapa The Fed memiliki ruang untuk menunggu untuk mendapatkan keyakinan bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan menuju target 2%.

"Dalam pandangan saya, adalah tepat untuk mengurangi jumlah pemangkasan suku bunga secara keseluruhan atau mendorongnya lebih jauh ke masa depan sebagai tanggapan terhadap data baru-baru ini," kata Waller dalam pidato yang telah dipersiapkan pada Rabu di depan Economic Club of New York yang berjudul There's Still No Rush.

Nanti malam, waktu setempat, Amerika Serikat akan menerbitkan sejumlah data penting, seperti pertumbuhan ekonomi Kuartal IV-2023, kinerja pertumbuhan Konsumsi Pribadi, GDP Price Index, dan juga Core PCE Price Index serta data Klaim Pengangguran.

PCE adalah indikator acuan inflasi yang menjadi preferensi Bank Sentral Federal Reserve. Data ini bisa menjadi salah satu yang menentukan arah suku bunga acuan kedepannya.

“Kita harus melihat apakah inflasi cukup ‘Jinak’ atau belum untuk memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga,” kata Alex Turro, Senior Market Strategist di RJO Futures.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, perekonomian AS terus mengejutkan para pejabat dengan pertumbuhan yang tangguh, dan para pembuat kebijakan The Fed secara signifikan meningkatkan estimasi mereka untuk Produk Domestik Bruto tahun ini menjadi 2,1%, makin menguat dari sebelumnya 1,4% pada Desember. Perekrutan tenaga kerja juga tetap kuat, dan acuan inflasi telah melampaui ekspektasi para ekonom dalam beberapa bulan.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor tengah mencerna sejumlah rilis data ekonomi AS untuk menentukan jalur kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Selain itu, investor juga melakukan penyesuaian (Rebalancing) pada portofolio mereka setelah reli di pasar saham tahun ini sudah melebihi US$4 triliun.

“Fokus perhatian investor minggu ini tentu tertuju pada rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index pada hari Jumat. Data ini mencakup juga data Core PCE Price Index yang merupakan indikator favorit Federal Reserve untuk mengukur inflasi,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari gugatan sengketa Pilpres 14 Februari 2024 di Mahkamah Konstitusi oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Rabu kemarin, Mahkamah Konstitusi resmi menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden atau PHPU Presiden, Agenda sidang hari ini adalah pembukaan dari rangkaian sidang sengketa Pilpres 2024 yang diprediksi akan berakhir pada 22 April mendatang.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,75% ke 7.310 dan masih didominasi oleh volume penjualan, namun koreksi IHSG masih tertahan oleh MA-60.

“Pada label hitam, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii), dimana koreksi IHSG masih relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.600,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (28/3/2024).

Herditya juga memberikan catatan, namun, pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.238 maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 7.100-7.215 untuk membentuk wave (y) dari wave [iv].

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AMRT, BRIS, HRTA, dan MAHA.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, banyak data yang dinanti pasar, IHSG diperkirakan fluktuatif. 

Salah satu faktor yang diperkirakan membayangi IHSG adalah respon dan antisipasi terhadap sejumlah data ekonomi penting di AS dan Eropa pada sore dan malam nanti (28/3) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap arah kebijakan moneter di masing-masing wilayah.

“IHSG keluar dari resistance area di 7.380-7.400 bersamaan dengan pelemahan Rabu (27/3). IHSG juga menembus support dinamis di MA-20 di kisaran 7.330. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan fluktuatif di akhir Maret (28/3) ini. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 7.275-7.350 di Kamis (28/3),” tulisnya.

Pasalnya, seperti di Wall Street, terdapat pula potensi rebalancing oleh pelaku pasar di Indonesia di akhir Kuartal I-2024

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham KAEF, RAJA, BDMN, SIDO, HRUM, BRIS, dan ITMG.

(fad)

No more pages