Logo Bloomberg Technoz

RI Masuki Era Perdagangan Surplus, Jokowi Beberkan Angkanya

Ezra Sihite
26 February 2023 15:21

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perubahan yang dialami Indonesia dalam hal perdagangan. Kini kata dia Indonesia selalu surplus perdagangan, berbeda dengan pada masa lalu. Indonesia kini hanya minus perdagangan dengan China. Angkanya pun amat berkurang sangat signifikan.

"Yang terakhir perubahan besar itu ada di mana? Kelihatan di perdagangan kita. Coba dilihat, kita itu seumur-umur tak pernah perdagangan itu surplus. Selalu defisit, selalu minus. Coba dilihat tahun 2022 kita surplus US$ 54 miliar," kata Presiden Jokowi di acara pembukaan Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu pagi (26/2/2023) sebagaimana dikutip dari YouTube PAN TV.

Angka US$ 54 miliar tersebut setara dengan Rp 831 triliun. Jokowi berharap surplus perdagangan Indonesia akan lebih besar pada 2023. Presiden kemudian mendaftar angka surplus perdagangan Indonesia dengan negara-negara lain pada 2022 tersebut.

Dengan Amerika Serikat (AS), Indonesia surplus US$ 16,6 miliar atau setara dengan Rp 253 triliun. Dengan India, Indonesia surplus sebesar US$ 14,1 miliar atau setara dengan Rp 215 triliun. Kemudian dengan Uni Eropa juga Indonesia mengalami hal yang sama yakni surplus US$ 9,8 miliar atau Rp 149 triliun.

"Kita sekarang ini surplus ke Amerika. Barang kita yang ke Amerika itu lebih banyak dari barang Amerika yang ke kita," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan.