Logo Bloomberg Technoz

'Alarm' Perlambatan Ekonomi RI Makin Keras Berbunyi

Hidayat Setiaji
15 May 2023 14:20

Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)
Aktivitas pengangkutan komoditas batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - 'Alarm' berbunyi kala Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data perdagangan internasional Indonesia terkini. Ekspor turun drastis sementara impor (yang menggambarkan aktivitas industri) juga turun tajam. Ini menjadi tantangan bagi prospek pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Pada Senin (15/5/2023), Deputi Kepala BPS Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Imam Machdi melaporkan nilai ekspor Indonesia bulan lalu adalah US$ 19,29 miliar. Anjlok 29,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 12 institusi menghasilkan angka median proyeksi pertumbuhan ekspor sebesar -20,25% yoy.

Kontraksi (pertumbuhan negatif) ekspor yang mencapai 29,4% yoy adalah yang terdalam sejak Januari 2009.

Sumber: BPS

"Harga beberapa komoditas unggulan mengalami kenaikan secara bulanan tetapi masih turun secara tahunan," kata Imam dalam konferensi pers di kantornya.