Logo Bloomberg Technoz

Pasar Properti Dunia Hadapi Risiko Kredit Macet Rp 2.664 T

Whery Enggo Prayogi
20 January 2023 09:22

Ilustasi pasar properti China (Dok Bloomberg)
Ilustasi pasar properti China (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, JakartaPenurunan kelas aset paling besar dunia berdampak pada pasar properti perumahan komersial hingga membawa risiko tinggi pada kredit macet. Setidaknya telah terjadi tekanan kredit perumahan komersial dengan nilai US$ 175 miliar (Rp 2.664,77 triliun), berdasarkan data yang dikelola Bloomberg News.

Banyak masyarakat yang terjebak dalam kredit perumahan yang berbunga tinggi hingga membawa risiko tinggi terjadi kemacetan. Bahkan lembaga peminjaman kredit perumahan telah menyarankan mereka untuk segera melepas aset daripada makin merugi jika terjadi penyitaan atau pilihan lain adalah menambah dana segar.

Pasar perumahan Eropa juga sedang tidak baik-baik saja. Dalam satu dekade inilah posisi tersuram di Eropa karena terjadi penurunan likuiditas, berdasarkan studi firma Weil, Gotshal & Manges.

Apa yang terjadi di Inggris juga serupa. Bukannya terjadi kenaikan nilai atas properti, justru penurunan sekitar 20% di semester I-2022, mengutip data MSCI Inc. Pasar perumahan Amerika Serikat juga turun 9% menurut Green Street.

Chart raihan real estate Eropa (Dok Bloomberg)

Aktivitas transaksi yang terjadi pada industri perumahan komersial dan residensial tentu memukul ekonomi real sector. Tentu muaranya adalah tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan ancaman naiknya angka pengangguran.