Logo Bloomberg Technoz

Industri Properti Positif, Tapi Masih Jauh dari Booming Kembali

Muhammad Fikri
18 November 2025 20:00

Ilustrasi Properti (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Properti (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar properti komersial di Jakarta menunjukkan sinyal pemulihan dan optimisme yang didorong oleh stabilitas fundamental ekonomi, pergeseran permintaan tenant, dan mulai terbatasnya pasokan (supply) baru di beberapa sektor utama.

Head of Research & Consultancy CBRE Indonesia, Anton Sitorus, menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5% selama satu dekade terakhir menjadi landasan utama bagi pertumbuhan sektor properti, barang konsumsi, telekomunikasi, dan transportasi.

“Kondisinya, ya, pertumbuhan ada, positif ada. Tapi belum seperti yang kita harapkan seperti jaman ketika property booming. Tetapi belakangan ini kita melihat ada sinyalemen bahwa properti ke depan akan mulai beranjak naik secara struktural,” ujarnya dalam paparan Jakarta Property Market 2025 Preview & 2026 Outlook di Jakarta, Selasa (18/11/2025).


Stabilitas ini menjamin daya beli dan investasi, menciptakan kondisi yang aman bagi sektor properti untuk berkembang. Meskipun laju 5% dianggap aman, pertumbuhan di atas 6%–8% yang ditargetkan pemerintah akan menjadi katalisator bagi akselerasi pasar properti yang lebih signifikan.

Sektor Perkantoran: Ruang Kosong Berkurang di Tengah Tren 'Flight to Quality'

Dinamika pasar perkantoran Jakarta, baik di Central Business District (CBD) maupun non-CBD, ditandai oleh kuatnya tren flight to quality, di mana perusahaan memanfaatkan kondisi pasar untuk upgrading ke gedung yang lebih modern dan efisien. Tren ini didorong oleh fleksibilitas negosiasi, yang menjadikan pasar perkantoran sebagai tenant market. Permintaan didominasi oleh sektor-sektor non-konvensional seperti teknologi dan otomotif, menggeser peran sektor tradisional seperti perbankan dan migas.