Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham konsumen non primer yang melaju pesat adalah, saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) terbang tinggi 17,2%, saham PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) melesat dengan kenaikan 12,7%. Saham PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) yang menguat 10,5%.

Senada dengan saham energi, saham PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) melesat 32,5%, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) terangkat 21,3% dan saham PT Indika Energy Tbk (INDY) menguat 14,8% yang juga turut mendukung penguatan IHSG.

Sementara saham LQ45 yang berisikan saham–saham unggulan turut menopang IHSG antara lain, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melejit 6,15%, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) lompat 3,12%. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat 2,46%, dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terbang 2,06%.

Investor memperhitungkan dengan cermat laporan dan pengumuman neraca perdagangan Oktober Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Oktober masih mencatat surplus US$2,39 miliar. Lebih rendah dibanding konsensus Bloomberg dengan proyeksi US$3,68 miliar dan juga menyusut dibanding September lalu US$4,34 miliar.

Surplus US$2,39 miliar merupakan yang terendah dalam 6 bulan. Namun memang, surplus neraca perdagangan Indonesia sudah terjadi selama 66 bulan beruntun.

(fad/aji)

No more pages