Adapun saham–saham teknologi juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) terpeleset 12,9% dan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 9,55%. Serta saham PT IndoInternet Tbk (EDGE) drop 5,16%.
Saham–saham unggulan LQ45 juga bearish pada teritori negatif dan menyeret IHSG di zona merah antara lain, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terjatuh 7%, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) amblas 3,33%, dan saham PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) juta jatuh 2,72%.
Mencermati perdagangan saham regional, kinerja bursa Asia hari ini melaju di zona hijau. Indeks KOSPI meninggi 2,56%, NIKKEI 225 melesat 1,69%, TOPIX Jepang melejit 1,49%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,44%, SENSEX 30 India terapresiasi 0,66%, CSI 300 China menghijau 0,58%, dan FTSE Straits Times Singapura menguat 0,48%.
Mengutip riset Panin Sekuritas, harga minyak mentah Brent turun 0,34% menjadi US$62,18/barel seiring dengan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dan prospek bearish dari IEA.
“China mengumumkan sanksi terhadap lima anak perusahaan pembuat kapal di Korsel Hanwa Ocean yang terkait dengan AS dan mengisyaratkan tindakan pembalasan lebih lanjut.” papar Panin siang hari ini.
Terlebih lagi, Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) memproyeksikan rekor surplus minyak global hampir 4 juta barel per hari di tahun 2026F melejit +18% dari estimasi sebelumnya, karena OPEC+ meningkatkan produksi.
Phintraco Sekuritas menyebut, IHSG secara teknikal mengalami pembentukan histogram negatif pada MACD masih berlanjut dan Stochastic RSI sedang mengarah turun.
“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan untuk kembali uji level psikologis 8.000 pada perdagangan Sesi II,” jelas riset Phintraco.
(fad/aji)




























