Logo Bloomberg Technoz

RI Sukses Jaga Inflasi, Manufaktur Bisa Lanjut Reli Ekspansi

Krizia Putri Kinanti
03 May 2023 13:00

Investasi di tengah inflasi tinggi dan ancaman resesi global (Dimas Ardian/Bloomberg)
Investasi di tengah inflasi tinggi dan ancaman resesi global (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Laju inflasi yang terkendali selama momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan Idulfitri berkorelasi langsung terhadap gemilangnya kinerja manufaktur Indonesia pada April 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi April sebesar 4,33% secara year on year (yoy) lebih rendah dari Maret 2023 yang mencapai 4,97% (yoy). Angka ini juga lebih rendah jika dibandingkan inflasi HBKN Ramadan dan Idulfitri 2022.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan inflasi  yang terkendali dipicu oleh terjaganya pergerakan harga pangan serta turunnya inflasi inti dan administered price.

Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) turun tajam dari Maret 2023 yang mencapai 5,83% yoy menjadi 3,74% yoy pada April 2023. Adapun, inflasi inti April 2023 mencapai 2,83% yoy, sedikit melambat dari Maret 2,94% yoy. Sementara itu, inflasi administered price juga mengalami perlambatan 11,56% yoy pada Maret dan menurun pada April mencapai 10,32% yoy. 

“Terkendalinya inflasi pangan ini juga didukung melimpahnya stok seiring panen raya padi dan komoditas hortikultura sepanjang Maret dan April. Ke depan, pemerintah terus berfokus untuk menjaga ketersediaan pangan, terutama adanya risiko ancaman El Nino yang berpengaruh pada produktivitas pangan,” jelasnya melalui siaran pers, Rabu (3/5/2023).

Laju inflasi domestik melandai lebih cepat dan lebih rendah daripada perkiraan bank sentral dan para ekonom (Divisi Riset Bloomberg Technoz)