Logo Bloomberg Technoz

“Saya ingin memperjelas, kami membuat keputusan sendiri. Israel akan melakukan apapun untuk membela diri,” tegas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti diwartakan Bloomberg News.

Perkembangan ini membuat investor melepas aset-aset berisiko dan memilih aset yang dipandang aman (safe haven). Emas adalah salah satunya.

“Ketika terjadi kenaikan tensi geopolitik, respons alamiah investor adalah memburu emas. Jika konflik terus bereskalasi, maka harga emas bisa melonjak hingga ke US$ 2.500-2.600/troy ons. Namun jika terjadi gencatan senjata, maka harga bisa jatuh ke US$ 2.200/troy ons,” jelas Everett Millman, Chief Market Analyst di Gainesville Coins.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 71,06. 

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu diperhatikan, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, ada kemungkinan harga emas bakal turun. Target support terdekat adalah US$ 2.377/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.362/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat ada di US$ 2.394/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.405/troy ons.



(aji)

No more pages