Logo Bloomberg Technoz

INDEF: SVB Bisa Picu Resesi Global Tapi Tidak di Indonesia

Krizia Putri Kinanti
16 March 2023 12:31

Silicon Valley Bank (Sumber: Bloomberg)
Silicon Valley Bank (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) akan berdampak terhadap perekonomian global, namun tidak akan signfikan pengaruhnya ke Indonesia.

Pengamat Ekonomi Indef Eko Listiyanto mengatakan bahwa dampak jatuhnya SVB ke ekonomi Indonesia secara langsung kecil karena relasi antara SVB dengan dunia startup di Indonesia dan perbankan di Indonesia kemungkinan tidak ada. Terlebih menurutnya, tingkat rasio kecukupan modal (CAR) serta indikator likuiditas perbankan nasional menunjukkan angka yang baik.

"Kadang-kadang situasi macam ini kita terselamatkan karena model bisnis perbankan kita tidak terlalu rumit dan tidak terkorelasi dengan dunia internasional," ujarnya pada saat diskusi publik Indef, dalam kanal youtubenya, Kamis (16/3/2023).

Pelanggan mengantre di luar cabang Silicon Valley Bank (SVB) di Wellesley, Massachusetts, AS, Senin (13/3/2023). (Sophie Park/Bloomberg)

Kendati demikian Eko menilai kebangkrutan SVB bisa memicu adanya resesi global, khususnya di negara-negara maju yang menerapkan kebijakan suku bunga agresif untuk melawan inflasi.

"Fluktuasi global tidak mudah karena hari ini kita mendengar sudah merembet ke Eropa dan kalau dilihat sebetulnya inflasi yang tinggi dan pengendalian ekonominya adalah dengan meningkatkan suku bunga acuan, itu memang probability resesi tidak terhindarkan," ujarnya.

Tetapi menurut Eko, meskipun fundamental perbankan Indonesia cukup kuat, para pelaku terkait harus mulai meningkatkan kewaspadaan akan risiko keuangan global yang membayangi. Perbankan diimbau untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian dan memetakan bank-bank yang memerlukan pengawasan lebih serius.