Logo Bloomberg Technoz

Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Jumat (7/11/2025).

  1. Bank Central Asia (BBCA) menyumbang 9,38 poin
  2. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 9,2 poin
  3. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menyumbang 3,66 poin
  4. Astra International (ASII) menyumbang 3,19 poin
  5. Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) menyumbang 2,51 poin
  6. Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 1,7 poin
  7. Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) menyumbang 1,69 poin
  8. Kalbe Farma (KLBF) menyumbang 1,68 poin
  9. Bayan Resources (BYAN) menyumbang 1,66 poin
  10. Indosat (ISAT) menyumbang 1,54 poin

Adapun saham–saham infrastruktur lainnya juga menjadi pendorong penguatan IHSG, saham PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) melejit 16,8% dan saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) juga menguat dengan kenaikan 9,91%.

Disusul oleh penguatan saham properti, saham PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) yang menguat 9,82% dan saham PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) yang mencetak kenaikan 9,57%.

Secara teknikal, stochastic RSI masih berada di area overbought dengan histogram cenderung bergerak mendatar. 

“Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas dalam rentang 8.250–8.380 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” mengutip riset Phintraco Sekuritas siang hari ini, Jumat.

Sentimen dalam negeri terdapat rilis cadangan devisa negara yang meningkat menjadi US$149,9 miliar pada periode Oktober 2025 (vs September 2025: US$148,7 miliar) di mana peningkatan ini didorong oleh penerbitan obligasi pemerintah, penerimaan pajak di tengah Bank Indonesia yang sedang menstabilkan rupiah sebagai respon dari tingginya ketidakpastian dari pasar uang global. 

“Patut dicermati sepanjang Sesi I hari ini, IHSG telah mencetak All Time High kembali di level 8.373,51,” terang Panin Sekuritas.

(fad)

No more pages