Logo Bloomberg Technoz

Serangan pada Sabtu di Iran itu terjadi di tengah kecaman Barat atas pasokan drone militer Iran ke Rusia dan penggunaan kekuatan mematikan dan eksekusi untuk menekan protes anti-pemerintah. 

Para analis Goldman Sachs Group Inc. dalam sebuah catatan mengatakan bahwa fokus bagi investor pasar minyak saat ini adalah risiko eskalasi dan potensi ancaman di Selat Hormuz, di mana terdapat sekitar 20 juta barel per hari aliran minyak.

Namun, menurut mereka, kecil peluang serangan terhadap fasilitas minyak Iran. “Karena fokus Barat untuk mencegah kenaikan harga energi,” tulis para analis.

Kementerian Pertahanan Iran mengatakan Isfahan telah menjadi sasaran serangan pesawat nirawak dan drone itu telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iran.

Wakil Gubernur Isfahan, Mohammadreza Jan-Nesari melalui televisi pemerintah mengatakan bahwa ada kerusakan kecil pada langit-langit struktur di dalam fasilitas itu.

Adapun sebuah video dari Nour News yang dikelola negara di Instagram menunjukkan ledakan keras di sebuah gedung tingkat rendah di dekat jalan raya. Ledakan itu menyebabkan semburan dan percikan api. Kantor berita Islamic Republic News Agency milik negara juga merilis rekaman yang menunjukkan mobil polisi dan truk pemadam kebakaran di pintu masuk.

Sebelumnya, Iran menyalahkan Israel atas serangan pada April 2021 di situs nuklir Natanz yang memengaruhi pasokan listrik ke fasilitas tersebut dan merusak sejumlah sentrifugal.

Pihak berwenang juga mengatakan mereka telah menggagalkan rencana agen mata-mata Israel Mossad pada Juli untuk meledakkan bahan peledak di pusat sensitif di Isfahan.

Selain di Isfahan, pada Sabtu (28/01/2023) malam, media pemerintah melaporkan kebakaran besar di sebuah pabrik oli mesin di kota industri Azarshahr di provinsi Azerbaijan Timur barat laut.

Tidak jelas apakah dua peristiwa di hari yang sama itu terkait dan belum ada laporan korban akibat dua insiden tersebut.

(bbn)

No more pages