Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini operasi pasar yang dilakukan pemerintah tidak hanya menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melainkan juga beras premium. Hal ini merespons harga beras di 214 kabupaten/kota yang masih bertengger di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Tetap operasi pasar besar-besaran. Kita siapkan 1,3 juta ton operasi pasar besar-besaran. Ya, [jual beras] SPHP dan kami minta juga yang premium,” kata Amran ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (3/9/2025).

Adapun, operasi pasar dilakukan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) lebih dari 4.000 titik. Program itu disebut dapat menekan inflasi nasional pada Agustus 2025 menjadi 2,31% secara year on year (yoy), turun 2,37% pada bulan sebelumnya.

Amran juga menyinggung data Badan Pusat Statistik (BPS), yakni produksi beras nasional Januari–Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton atau lebih tinggi dari realisasi sepanjang 2024 yang sebesar 30 juta ton. Dengan begitu, mahalnya harga beras di beberapa daerah disebut Amran sebagai anomali.

“Ada yang mengatakan bahwasannya ini produksi [beras] kurang, kita sudah swasembada, kita ekspor. Artinya ini ada anomali. Anomali ini kita perbaiki bersama,” ujarnya.