“Mereka dengan brutal menyerang kantor SNS, banyak warga yang terluka,” ujar Vucic, merujuk pada singkatan nama partainya dalam bahasa Serbia. Ia menambahkan, ribuan pendukungnya “siap membela” kantor partai.

Gerakan protes anti-pemerintah ini bermula tahun lalu setelah insiden mematikan di sebuah stasiun kereta di Novi Sad, ketika kanopi beton runtuh dan menewaskan 16 orang. Tuntutan agar pemerintah bertanggung jawab berkembang menjadi gelombang penolakan luas terhadap Vucic dan pemerintahannya.

Berkuasa hampir 12 tahun, Vucic kerap menggunakan pemilu dini untuk memperkuat kekuasaannya. Namun kali ini ia menolak tuntutan oposisi untuk menggelar pemilu kilat, meski menegaskan pemungutan suara akan dilakukan sebelum tenggat pada 2027.

(bbn)