Logo Bloomberg Technoz

28 Lini Produksi Nikel di RI Distop, Bukan Smelternya yang Tutup

Mis Fransiska Dewi
15 July 2025 15:25

Konstruksi proyek nikel PT Gunbuster Nickel Industry./dok. GNI
Konstruksi proyek nikel PT Gunbuster Nickel Industry./dok. GNI

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) melaporkan sejauh ini terdapat 28 lini produksi di pabrik pemurnian (smelter) nikel yang berhenti beroperasi di Indonesia. Sebanyak 25 di antaranya didominasi oleh lini produksi di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

Pernyataan tersebut sekaligus mengklarifikasi pemberitaan di sejumlah media massa yang baru-baru ini mengeklaim terdapat 28 smelter telah distop operasinya, bahkan ditutup. Sebenarnya, padahal, aset yang disetop operasinya adalah 28 lini produksi di segelintir smelter, bukan smelter-nya yang ditutup.

“Sebanyak 28 line smelter ini maksudnya jumlah production lines dan termasuk 25 lines di Gunbuster Nickel Industry [GNI] yang bermasalah karena mayoritas shareholder-nya, Jiangsu Delong, bangkrut,” kata anggota dewan Penasihat APNI Djoko Widajatno saat dimintai konfirmasi, Selasa (15/7/2025).

Akan tetapi, Djoko menuturkan saham GNI kini sudah diambil alih BUMN China,  Xiamen Xiangyu Group, dan akan kembali berproduksi normal. 

Gedung PT Gunbuster Nickel Industry./dok. GNI

Terlepas dari hal itu, dia tidak menampik smelter nikel di Indonesia memang dihadapkan pada isu kelebihan atau oversupply produksi sejak 2022. Oversupply tersebut diestimasikan terus berlanjut hingga 2029, bahkan 2030