Logo Bloomberg Technoz

Impor Nikel dari Filipina Kian Naik, Pakar Sebut RI Justru Untung

Redaksi
15 July 2025 13:20

Sampel bijih nikel./Bloomberg-Carla Gottgens
Sampel bijih nikel./Bloomberg-Carla Gottgens

Bloomberg Technoz, Jakarta – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengatakan kenaikan impor bijih nikel dari Filipina sebenarnya merupakan sinyal positif yang menunjukkan hilirisasi di Tanah Air sudah lebih maju daripada negara tetangga.

Ketua Umum Perhapi Sudirman Widhy Hartono mengatakan persoalan impor bijih—saat Indonesia sudah dikenal sebagai produsen nikel nomor wahid dunia — sebenarnya bisa mencerminkan keuntungan maupun kerugian bagi RI. 

“Keuntungannya, impor bahan mentah berupa bijih nikel dari Filipina menandakan dan menegaskan fakta bahwa kegiatan hilirisasi nikel telah terjadi dan berhasil dilakukan Indonesia. Sebaliknya, hal ini belum terjadi di Filipina [sehingga negara tersebut hanya bisa mengekspor bijih mentah],” ujarnya saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).

Sudirman menjelaskan hingga saat ini Filipina memang menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki cadangan nikel cukup besar.

Sayangnya, Negeri Lumbung Padi masih belum mampu mengembangkan pabrik pengolahan atau smelter nikel di dalam negerinya, sehingga produk penambangan dalam bentuk bijih masih bisa diekspor dengan nilai rendah. 

Data smelter nikel di Indonesia./dok. APNI