Bursa Saham Asia Bersiap Menguat Didukung Data Tenaga Kerja AS
News
04 June 2025 06:20

Rob Verdonck - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan menguat setelah data terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan pasar tenaga kerja tetap solid, meski ada kekhawatiran atas dampak perang tarif yang dipicu Donald Trump. Saham-saham AS dan nilai tukar dolar pun ikut menguat.
Kontrak berjangka saham menunjukkan potensi penguatan di Sydney, Tokyo, dan Hong Kong, menyusul lonjakan saham-saham teknologi yang mendorong indeks S&P 500 naik 0,6%. Beberapa hari menjelang rilis laporan ketenagakerjaan AS, lonjakan tak terduga dalam jumlah lowongan kerja mendongkrak sentimen investor, sekaligus menutupi sentimen negatif setelah OECD menyatakan bahwa kebijakan dagang konfrontatif Trump telah mendorong ekonomi global menuju perlambatan, dengan AS sebagai salah satu negara yang paling terdampak.
Kenaikan jumlah lowongan kerja tersebut memperkuat pernyataan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) bahwa kondisi pasar tenaga kerja masih berada dalam posisi yang baik. Meski sejumlah ekonom memperkirakan pelemahan lebih signifikan dalam beberapa bulan mendatang akibat tekanan tarif, hal itu belum tercermin dalam data, mendukung sikap The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.
“Angka lowongan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan pagi ini merupakan pertanda baik bagi perekonomian, terutama karena banyak pihak khawatir ketidakpastian tarif terlalu membebani pelaku usaha,” ujar Chris Zaccarelli dari Northlight Asset Management.





























