Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Siap Dibuka Menguat, Pasar Waspadai Kebijakan The Fed

News
03 December 2025 06:15

Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Toby Alder - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan dibuka dengan hasil yang mayoritas positif pada Rabu (3/12), mengikuti kenaikan moderat di Wall Street dan rebound di pasar kripto yang mengindikasikan mulai kembalinya selera risiko di beberapa sektor.

Kontrak berjangka indeks saham Australia dan Jepang naik, sementara kontrak Hang Seng di Hong Kong melemah. Di AS, indeks S&P 500 menguat untuk keenam kalinya dalam tujuh hari perdagangan pada Selasa, meski sebagian besar saham komponennya justru turun. Bitcoin kembali menembus US$92.000, bangkit dari aksi jual tajam yang sempat mengguncang pasar dan menghapus hampir US$1 miliar posisi leverage baru. Pasar obligasi dan dolar AS juga stabil.


Kondisi campuran ini menegaskan sentimen pasar yang rapuh menjelang akhir tahun, dengan investor menghadapi pergerakan saham yang ketat, volatilitas kripto yang kembali meningkat, serta ketidakpastian jalur kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Dengan hanya sedikit rilis data tersisa sebelum pertemuan bank sentral pekan depan, para pelaku pasar cenderung lebih berhati-hati untuk menilai seberapa jauh reli global masih bisa bertahan.

Menurut Mark Newton dari Fundstrat Global Advisors, pasar saham masih membutuhkan penguatan yang lebih merata sebelum bisa mendorong kenaikan ke rekor baru. “Saya cukup optimistis untuk Desember, tetapi masih percaya pasar akan bergerak naik-turun selama beberapa minggu ke depan sebelum berbalik naik ke level tertinggi yang baru.”

Grafik harga Bitcoin. (Sumber: Bloomberg)