Logo Bloomberg Technoz

Indeks Dollar AS Turun, Rupiah Ditutup Hijau

Tim Riset Bloomberg Technoz
05 December 2025 16:30

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (5/12/2025). Mata uang Garuda berhasil menguat tipis 0,04% ke posisi Rp16.644/US$, ditopang oleh koreksi nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan menghijaunya mayoritas mata uang Asia.

Dollar Taiwan memimpin penguatan dengan naik sebesar 0,27%, disusul yen Jepang 0,20%, peso Filipina dan won Korea Selatan masing-masing naik 0,17%, dan ringgit Malaysia 0,15%. 

Pelemahan dolar yang jadi pendongkrak penguatan rupiah hari ini tidak terjadi secara kebetulan. Indeks dollar mengalami tekanan dan terkoreksi sebesar 0,08% ke posisi 98.913. Meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mengambil langkah dovish dan membuka peluang pelonggaran kebijakan pada 2026 membuat laju dollar AS sedikit tertahan. 


Apalagi, data ekonomi AS juga mulai menunjukkan tanda-tanda normalisasi. Moderasi inflasi dan pelemahan pasar tenaga kerja menurunkan imbal hasil obligasi AS, yang kemudian membuat dolar kehilangan daya tariknya sebagai aset safe haven jangka pendek.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) tetap melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Akan tetapi,di tengah keterbatasan likuiditas, ruang kebijakan BI menjadi sedikit terbatas. Di satu sisi, mempertahankan suku bunga tinggi untuk menjaga aliran modal asing, tetapi juga tingginya suku bunga membuat laju konsumsi dan pembiayaan domestik sedikit tertahan.