Logo Bloomberg Technoz

Sinyal The Fed Pangkas Bunga Juni, Rupiah Berpeluang Bangkit

Tim Riset Bloomberg Technoz
25 April 2025 07:50

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang memperbaiki kinerja pada perdagangan hari terakhir pekan ini, setelah kemarin mengakhiri transaksi di level penutupan terlemah sepanjang sejarah.

Peluruhan indeks dolar AS kemarin di pasar New York, ditutup melemah 0,47%, mungkin memberi peluang lebih baik bagi rupiah menjauhi level terlemah. Di pasar offshore, kontrak forward (NDF) rupiah kemarin juga ditutup menguat 0,4% di level Rp16.803/US$.

Pagi ini kembali melemah di kisaran Rp16.831/US$, di mana level itu lebih kuat dibanding posisi penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.870/US$. Hal itu melontar sinyal bahwa gerak rupiah di pasar spot hari ini berpeluang menguat karena pola inverted tersebut.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, sebagian besar mata uang Asia msih tertekan oleh dolar AS yang kembali merangkak naik. Yen melemah terdalam, disusul ringgit, dolar Singapura, yuan offshore juga dolar Hong Kong. Sementara baht dan won Korsel menguat pagi ini terhadap the greenback.

Lanskap pasar global sejauh ini masih diliputi dinamika perang dagang yang berubah dengan cepat. Pasar yang sempat bergembira menyambut sinyal adanya pembicaraan di antara Amerika Serikat dan Tiongkok tentang ketegangan tarif di antara mereka, dibikin kempis lagi.