Logo Bloomberg Technoz

Investor Masih Ragu Masuk ke Bursa Saham AS

News
23 January 2023 11:52

Ilustrasi Investor Sedang Mencermati Pasar Saham AS (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Investor Sedang Mencermati Pasar Saham AS (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham yang tidak stabil di awal tahun 2023 menegaskan pertanyaan utama di Wall Street, yaitu kapan waktu yang tepat untuk mulai melakukan pembelian kembali?

Para pelaku pasar semakin optimistis bahwa melambatnya inflasi akan memungkinkan The Fed akan segera mengakhiri kenaikan suku bunga yang agresif.

Sikap The Fed yang agresif tahun lalu menyebabkan indeks S&P 500 mengalami penurunan terdalam sejak 2008. Dengan terus melesatnya tingkat suku bunga yang lebih tinggi dapat menyebabkan perekonomian masuk resesi dan terjadinya perlambatan pertumbuhan.

Indeks S&P 500 belum pernah menyentuh titik terendahnya sebelum dimulainya resesi, tapi belum jelas apakah perekonomian AS "sebenarnya akan jatuh atau tidak," tutur Ed Clissold, Chief US Strategist di Ned Davis Research. Perusahaannya memprediksi akan ada kemungkinan 75% bahwa AS akan jatuh ke dalam masa perlambatan ekonomi pada Semester I-2023, dikutip Bloomberg News.

Lanjutnya, "Beberapa indikator mengatakan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi tidak dapat diabaikan. Semua berita dan sentimen ini membuat pilihan sulit bagi investor untuk memposisikan diri di saham AS,”

Grafik Pergerakan Indeks Saham (Dok Bloomberg)