Logo Bloomberg Technoz

AS dan Eropa Tertekan, Investor Asing Borong SBN Rp 42 Triliun

Ruisa Khoiriyah
27 March 2023 09:21

Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Guncangan yang melanda sektor perbankan di Amerika dan Eropa telah mempengaruhi pergerakan pasar investasi portofolio di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Namun, pamor saham dan obligasi domestik masih bertahan dan menarik minat para pemodal asing untuk memborong. 

Sejak skandal Silicon Valley Bank meletus di Amerika pada 13 Maret lalu, aliran modal asing di pasar saham tercatat net buy sebesar Rp 401,44 miliar, sedangkan di pasar obligasi pada pekan antara 13-21 Maret, pemodal asing mencatat net buy sekitar Rp 7,31 triliun. 

Selama 2023, berdasarkan data setelmen hingga 21 Maret lalu, pemodal asing mencatat beli neto sebesar Rp 41,98 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan sebesar Rp 1,07 triliun di pasar saham domestik, menurut laporan Bank Indonesia yang dipublikasikan akhir pekan lalu. 

Animo investor asing yang menyerbu saham dan obligasi dari emerging market seperti Indonesia tidak bisa dilepaskan dari fakta bahwa secara fundamental dari sisi makroekonomi, Indonesia relatif lebih stabil dibandingkan situasi yang melanda Amerika ataupun Eropa. 

Dari sisi inflasi, misalnya, negara-negara berkembang termasuk Indonesia terlihat sudah mampu menjinakkan terindikasi dari laju inflasi inti yang melandai lebih cepat di kisaran 3,09% pada Februari lalu.