Logo Bloomberg Technoz

Reli Harga Nikel Turut Dipicu Tensi Geopolitik Timteng

Dovana Hasiana
23 April 2024 10:50

Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian
Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah yang terus tereskalasi ditengarai menjadi salah satu pemicu penguatan harga nikel, salah satu mineral logam bahan baku utama baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Menyitir data London Metal Exchange (LME) pagi ini, Selasa (23/4/2024), harga nikel dunia menguat 2,14% ke level US$19.739/ton pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat. Ini sekaligus level harga tertinggi komoditas mineral logam andalan Indonesia itu sepanjang tahun berjalan.

Pada penutupan akhir pekan lalu, penguatan harga nikel bahkan mencapai 4,13% menjadi US$19.326/ton.

Analis Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah tidak memberikan dampak terhadap produksi nikel, melainkan terhadap arus distribusinya.

Abra menggarisbawahi terdapat kekhawatiran bahwa distribusi nikel bakal terganggu, yang pada akhirnya menyebabkan pasokan terhambat dan meningkatkan harga nikel dunia.