Logo Bloomberg Technoz

Impor Anjlok Nyaris 13%, Neraca Dagang Surplus 47 Bulan Beruntun

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 April 2024 11:19

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Impor Indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) pada Maret. Sementara neraca perdagangan kembali mencetak surplus.

Pada Senin (22/4/2024), Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan nilai impor pada Maret sebesar US$ 17,96 miliar. Turun 12,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Adapun konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan impor terkontraksi 5,5% yoy.

Sedangkan dibandingkan Februari (month-to-month/mtm), impor turun 2,6 %.

Sebelumnya, Amalia melaporkan nilai ekspor Maret sebesar US$ 22,43 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia bulan lalu mengalami surplus US$ 4,47 miliar.

Neraca perdagangan Indonesia sudah mengalami surplus selama 47 bulan beruntun. Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.