Logo Bloomberg Technoz

Koreksi harga minyak disebabkan oleh perkembangan di Timur Tengah. Pembicaraan seputar gencatan senjata di Jalur Gaza kian mengemuka.

Mesir dan Qatar selaku mediator bertemu di Kairo. Meski belum membuahkan hasil, tetapi upaya ke arah gencatan senjata sudah merupakan sebuah kemajuan. Solusi menuju berakhirnya konflik sudah terlihat.

“Jika konflik belum berakhir, maka ada risiko melibatkan negara-negara lain, terutama Iran. Sebagai catatan, Iran adalah produsen minyak terbesar di OPEC,” tegas Fiona Cincotta, Senior Financial Analyst di City Index, seperti diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih menghuni zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58,12. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset berada di posisi bullish.

Namun indikator Stochastic RSI berada di 31,68. Ini berada di area jual (short) sehingga tekanan masih bisa berlanjut.

Dengan demikian, harga CPO kemungkinan akan mengalami koreksi. Target support terdekat adalah MYR 4.351/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.284/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah 4.413/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO naik menuju MYR 4.444/ton.

(aji)

No more pages