Logo Bloomberg Technoz

Tekor Bahan Baku, Ambisi Bensin Bioetanol RI Tinggal Wacana

Sultan Ibnu Affan
12 February 2024 16:30

Ilustrasi bahan bakar berbasis bauran bioetanol./Bloomberg-Si Barber
Ilustrasi bahan bakar berbasis bauran bioetanol./Bloomberg-Si Barber

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga kini masih pesimistis soal rencana penerapan program pencampuran bahan bakar nabati berbasis tetes tebu atau bioetanol secara masif bakal sukses ke depan.

Dalam kaitan itu, Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan hingga saat ini program pengembangan bioetanol masih belum berjalan cukup signifikan lantaran minimnya bahan baku tebu sebagai bahan baku campuran di dalam negeri.

Hal itu berbeda dengan program biodiesel atau bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit yang belakangan terbilang cukup sukses lantaran bahan bakunya melimpah di dalam negeri.

"Masih agak lama, etanolnya karena pakai apa kita? Kalau biodiesel kita punya hulunya, kelapa sawit, tetapi ini [kalau tebu] kan kita belum punya. Awal rantai pasoknya ga punya di hulu," ujar Tutuka saat ditemui, Senin (12/2/2024).

Walhasil, kata dia, jika porgram bioetanol dipaksakan dengan tidak mempertimbangkan rantai pasok di hulu, besar kemungkinan akan menyebabkan penambahan biaya yang tinggi.  

Ilustrasi bahan bakar nabati (BBN) bioetanol./Bloomberg-Si Barber