Logo Bloomberg Technoz

Meta Platform PHK sekitar 22% dari total karyawannya adap tahun 2023. Meta Platform milik Mark Zuckerberg ini kemudian mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buy back) senilai US$50 miliar.

Tak sampai di situ, induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini mengumumkan dividen kuartalan pertamanya. Dividen adalah  sebuah sinyal bagi para investor bahwa perusahaan ini masih memiliki dana cadangan.

Dividen juga menahan investor untuk menjual portofolio saham Meta. Sedangkan para investor Amazon bertanya tentang rencana untuk pengembalian modal kepada para pemegang saham dan para eksekutif tidak berkomitmen.

Amazon memulai putaran PHK perusahaan terbesar yang pernah ada. PHK dimulai tahun 2022 dan berdampak sekitar 35.000 orang tahun lalu.

Pada tahun 2024, Amazon telah mengatakan bahwa akan ada lebih banyak posisi yang akan dihilangkan dalam bisnis Prime Video, studio, dan streaming langsung Twitch. 

Investor senang melihat perusahaan teknologi— yang sering kali cenderung berbelanja secara royal pada proyek-proyek yang tidak dapat diprediksi—mempersempit investasi mereka pada lini bisnis yang menguntungkan, kata Gil Luria, direktur pelaksana di D.A. Davidson & Co.

“Pengetatan biaya ini membuahkan hasil bagi para investor karena perusahaan-perusahaan ini dapat memangkas bisnis yang kurang produktif, sambil tetap dapat menginvestasikan sebagian dari penghematan tersebut ke bagian bisnis mereka yang tumbuh lebih cepat,” katanya.

“Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan ini telah mampu mempercepat pertumbuhan pendapatan, sehingga secara signifikan meningkatkan margin.”

Kedua perusahaan juga melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartal liburan di bisnis utama mereka yang melampaui perkiraan. Pendorong pendapatan adalah hasil dari periklanan digital Meta dan penjualan e-commerce Amazon.

Hasil ini membuat saham Meta naik 15% dalam perdagangan yang diperpanjang. Saham Amazon juga naik lebih dari 7%. 

Ilustrasi Meta Platform. (dok Bloomberg)

Mark Zuckerberg selaku CEO Meta Platform mengakui bahwa hasil bisnis yang kuat ini menimbulkan pertanyaan apakah perusahaan harus mulai berinvestasi besar-besaran lagi.

“Hal terbesar yang menahan saya untuk tidak melakukan hal itu adalah bahwa pada saat ini saya merasa bahwa telah benar-benar berpikir bahwa kami beroperasi lebih baik sebagai perusahaan yang lebih ramping,” jelas dia, Kamis waktu AS.

“Selalu ada banyak pertanyaan tentang menambahkan beberapa orang di sini atau di sana, untuk melakukan sesuatu. Saya kira saya hanya memiliki lebih banyak apresiasi tentang bagaimana semua itu bertambah.”

Selama bertahun-tahun, Meta dan Amazon menginvestasikan kembali keuntungan ke dalam perusahaan, mendorong perekrutan karyawan dan ekspansi ke teknologi dan lini bisnis baru.

Strategi ini semakin terlihat jelas setelah pandemi Covid-19, ketika kedua perusahaan berbelanja secara agresif. Jumlah karyawan Meta Platform  meningkat 30% pada tahun 2020, dan 23% pada tahun 2021. 

Meta Platform punya ambisi besar dengan arah investasi secara besar-besaran dalam teknologi augmented reality dan virtual reality (Metaverse).

Pada diri Amazon, menggandakan ukuran jaringan logistiknya untuk memenuhi permintaan pandemi. Amazon membuka penambahan karyawan hampir 30% pada tahun 2022, sebelum akhirnya berhenti merekrut dan menghentikan pembangunan fasilitas baru.

Periode PHK beberapa perusahaan startup dan teknologi besar. (Dok: Layoffs.fyi)

Pertanyaannya sekarang adalah apakah langkah Meta dan Amazon ini bisa mendorong kemajuan teknologi yang berani? Keduanya pada dekade silam memunculkan ide-ide teknologi ambisius hingga berada di posisi saat ini.

Dalam kasus Meta, hal ini mencakup pengeluaran yang agresif untuk kemajuan kecerdasan buatan, baik dalam AI generatif maupun teknologi belakang layar, untuk membantu produk media sosial dan memperkuat penargetan iklannya.

Mark Zuckerberg juga masih berkomitmen pada headset VR dan AR, dan divisi Reality Labs perusahaan dengan menghabiskan dana investasi US$16 miliar tahun lalu.

Mark Zuckerberg mengatakan bahwa ia berencana untuk menjaga pertumbuhan jumlah karyawan “relatif minimal” untuk tahun 2024 dan seterusnya, terlepas dari ambisinya yang tinggi.

“Hingga kami mencapai titik di mana kami benar-benar berada di bawah kemampuan kami mengeksekusi, saya ingin menjaga agar semuanya tetap efisiensi, karena saya pikir itu adalah hal yang tepat untuk kami lakukan secara budaya.”

CEO Amazon Andy Jassy mengatakan bahwa pihaknya mengurangi biaya untuk melayani pesanan pelanggan sebesar 45 sen per unit pada tahun 2023.

Ini menjadi penurunan pertama dalam metrik tersebut dalam lima tahun terakhir. Ia berjanji untuk terus mencari cara untuk menurunkan biaya tersebut lebih rendah lagi. 

Chief Financial Officer Brian Olsavsky mengatakan bahwa perusahaan akan berhati-hati dalam melakukan investasi baru. “Di mana kami dapat menemukan efisiensi dan melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit biaya, kami akan melakukannya,” katanya.

Infografis Daftar Perusahaan Global yang PHK Karyawan di Awal Tahun 2024 (Asfahan/Bloomberg Technoz)

(bbn)

No more pages