Bloomberg Technoz, Jakarta - Sidharto R. Suryodipuro, Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, mengungkapkan tantangan penerapan lima poin konsensus untuk penyelesaian konflik di Myanmar terletak pada masalah negara yang berlapis.
“Salah satu tantangan adalah masalahnya berlapis-lapis dan yang paling mendesak itu penyelesaian krisis politik yang dipicu oleh kudeta militer dua tahun lalu. Ini yang harus diselesaikan. Kita harus mencari kesepakatan baru di antara semua pihak bagaimana untuk keluar dari kemelut politik ini,” kata Sidharto, Senin (6/2/2023).
Sidharto menambahkan, selama 70 tahun merdeka, krisis kebangsaan di Myanmar tidak pernah selesai sehingga memicu kudeta politik. Ia kemudian membandingkan dengan kondisi Indonesia yang para pemudanya telah mendeklarasikan persatuan melalui Sumpah Pemuda.
“Kemudian, waktu merdeka kita ada ideologi politik yaitu Pancasila sehingga sekarang rasa keindonesiaan itu kuat. Ini hal yang tidak ada di Myanmar,” ujar Sidharto.
Jika krisis kebangsaan dapat diselesaikan secara inklusif melalui lima poin konsensus yang telah disepakati, maka hal tersebut akan menjadi landasan untuk menyelesaikan masalah lainnya di Myanmar.
Gubernur Lemhanas RI, Andi Widjajanto mengungkapkan bahwa dalam jangka pendek, tiga hal yang diperlukan oleh Myanmar ialah pemulihan demokrasi, penghentian kekerasan dan bantuan humanitarian sebagaimana telah disepakati dalam lima konsensus. “Kita di ASEAN yang harus mendorong semua stakeholder, terutama juga Myanmar, untuk serius mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk lima poin konsensus tersebut,” tambahnya.
Andi mengakui ada banyak kesulitan yang dihadapi, namun ASEAN tetap berupaya agar konsensus yang disepakati dapat terlaksana. “Banyak hal sudah kita coba, ada kesulitan-kesulitan, bahkan ada beberapa titik dimana kita gagal. Kali ini, kita betul-betul berupaya agar minimal ada dua dari lima konsensus, yaitu mengenai special envoy dan dialog inklusif. Ini menjadi inisiasi penting agar terlaksana seluruh poin yang disepakati,” ungkap Andi.
(tar/wep)