Logo Bloomberg Technoz

Insentif Pajak Gagal Nyetrum Penjualan EV, Berikut Faktanya

Redaksi
13 August 2025 13:37

Undangan melihat mobil listrik Xpeng G6 saat peluncurannya di Jakarta, Jumat (28/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Undangan melihat mobil listrik Xpeng G6 saat peluncurannya di Jakarta, Jumat (28/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Insentif pajak terhadap mobil listrik (electric vehicle/ev) belum dapat mengatrol penjualan sepanjang Juli 2025. Penjualan mobil listrik belum dapat meramaikan setidaknya 10 besar mobil terlaris Juli 2025.

Seperti diketahui, pemerintah masih memberikan insentif PPN DTP atas mobil listrik melalui Permenkeu Nomor 12 Tahun 2025 tentang PPN Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat. Melalui  insentif tersebut, PPN DTP atas penjualan kendaraan roda empat tertentu dan bus tertentu hingga 10% dari harga jual.

Menyitir laporan Gaikindo, awal pekan ini, mobil listrik masih kurang menarik minat pasar ketimbang model kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) alias bensin. Tak ada pabrikan mobil listrik masuk dalam 10 besar mobil terlaris Juli 2025.


Build Your Dreams (BYD), misalnya, sepanjang Juli 2025 hanya mampu mengemas penjualan sebanyak 1.442 unit untuk model BYD M6 yang menempatkannya di posisi ke-12 mobil terlaris Juli 2025, dan juga model Sealion 7 dengan total penjualan sebanyak939 unit (posisi ke-19).

BYD Atto 1 ditampilkan saat pameran GIIAS 2025 di ICE BSD, Rabu (23/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Kedua model tersebut justru masih kalah pamor dengan debutan baru yang dihadirkan Suzuki dengan varian Fronx bermesin bensin. Mobil yang baru resmi mengaspal Mei 2025 tersebut justru membawa efek kejut dengan sukses laris sebanyak 2.197 unit. Suzuki Fronx melesat di posisi ke-9 mobil terlaris Juli 2025, mengalahkan penjualan Mitsubishi Xpander sebanyak 1.999 unit di posisi ke-10.