Logo Bloomberg Technoz

Masalah Berlapis Jadi Tantangan Penyelesaian Konflik Myanmar

Tara Marchelin
07 February 2023 06:01

Bendera Myanmar berkibar di samping bendera Forum Ekonomi Dunia (WEF). (Dario Pignatelli/Bloomberg)
Bendera Myanmar berkibar di samping bendera Forum Ekonomi Dunia (WEF). (Dario Pignatelli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sidharto R. Suryodipuro, Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, mengungkapkan tantangan penerapan lima poin konsensus untuk penyelesaian konflik di Myanmar terletak pada masalah negara yang berlapis. 

“Salah satu tantangan adalah masalahnya berlapis-lapis dan yang paling mendesak itu penyelesaian krisis politik yang dipicu oleh kudeta militer dua tahun lalu. Ini yang harus diselesaikan. Kita harus mencari kesepakatan baru di antara semua pihak bagaimana untuk keluar dari kemelut politik ini,” kata Sidharto, Senin (6/2/2023). 

Sidharto menambahkan, selama 70 tahun merdeka, krisis kebangsaan di Myanmar tidak pernah selesai sehingga memicu kudeta politik. Ia kemudian membandingkan dengan kondisi Indonesia yang para pemudanya telah mendeklarasikan persatuan melalui Sumpah Pemuda.

“Kemudian, waktu merdeka kita ada ideologi politik yaitu Pancasila sehingga sekarang rasa keindonesiaan itu kuat. Ini hal yang tidak ada di Myanmar,” ujar Sidharto. 

Jika krisis kebangsaan dapat diselesaikan secara inklusif melalui lima poin konsensus yang telah disepakati, maka hal tersebut akan menjadi landasan untuk menyelesaikan masalah lainnya di Myanmar.