Logo Bloomberg Technoz

Cara Jaga Nilai Tukar Bukan Intervensi, tapi Naikkan Bunga Acuan

News
04 July 2023 11:50

Kumpulan uang kertas 1.000 yen Jepang di Resona Bank Ltd. di Tokyo, Jepang. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)
Kumpulan uang kertas 1.000 yen Jepang di Resona Bank Ltd. di Tokyo, Jepang. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)

Alice Atkins - Bloomberg News

Bloomberg, intervensi valuta asing (valas) secara verbal maupun secara langsung tidak akan bisa menopang nilai tukar sebuah mata uang. Bank-bank sentral hanya akan berhasil menopang mata uang mereka dalam jangka panjang dengan kenaikan suku bunga acuan. Ini merupakan pernyataan dari Commerzbank AG.

Dalam catatannya yang disampaikan kepada klien, para ahli strategi Commerzbank AG yang dipimpin oleh Ulrich Lechtman menulis Swiss, Swedia, dan Jepang termasuk negara-negara yang menyukai kebijakan intervensi valas demi menjaga nilai mata uang negaranya ketimbang kebijakan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan.

Mereka menyebut negara-negara ini telah melanggar praktik yang telah diterima selama beberapa dekade dan ekspose diri mereka pada risiko yang signifikan.

Seorang karyawan menempatkan uang kertas 10.000 yen Jepang di mesin penghitung mata uang Resona Bank Ltd. di Tokyo, Jepang. (Kiyoshi Ota/Bloomberg)

Para ahli stategis dari Commerzbank itu pun mencontohkan Swedia. Menurut mereka kenaikan suku bunga agresif yang akan menyelamatkan nilai tukar krona. Kebijakan intervensi valas yang dilakukan bank sentral Riksbank tidak produktif.