Logo Bloomberg Technoz

Saham Astra Menguat di Tengah Penghapusan Insentif EV

Recha Tiara Dermawan
24 December 2025 15:25

Pekerja melakukan sentuhan akhir pada Toyota Avanza di area finishing pabrik perakitan PT Astra Daihatsu Motor./Bloomberg-Dadang Tri
Pekerja melakukan sentuhan akhir pada Toyota Avanza di area finishing pabrik perakitan PT Astra Daihatsu Motor./Bloomberg-Dadang Tri

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penguatan pada perdagangan akhir tahun, seiring perhatian pelaku pasar terhadap perubahan kebijakan pemerintah terkait insentif kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang akan berakhir pada 2026. 

Pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (24/12/2025), saham ASII naik 2,31% atau setara 150 basis poin ke level Rp6.650 per saham. Secara akumulatif, saham Astra telah menguat 1,14% dalam sepekan dan naik 3,89% dalam satu bulan terakhir.

Hingga artikel ini dipublikasikan masih bertahan pada level Rp6.650 dan sepanjang tahun (year-to-date/ytd) mencatat pertumbuhan 33,8%.


Pergerakan saham tersebut terjadi di tengah berkembangnya diskursus mengenai prospek industri otomotif nasional pasca dihentikannya berbagai insentif kendaraan listrik mulai tahun depan. 

Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menilai kebijakan tersebut berpotensi memengaruhi kinerja penjualan kendaraan listrik, terutama karena ekosistem EV di Indonesia dinilai belum terbentuk secara optimal, maka dari itu penjualan mobil dari Astra bisa saja meningkat pada tahun depan.