Meskipun pemerintah Indonesia sudah berhasil menghimpun pembiayaan fiskal secara konsisten sepanjang tahun, tetapi penerbitan bruto SBN ini yang cukup tinggi ini membuat investor meragukan kemampuan penyerapan pasar. 

Di sisi lain, stabilitas eksternal masih menggelayuti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Data seperti neraca pembayaran Indonesia atau NPI tercatat mengalami defisit senilai US$6,4 miliar pada triwulan III-2025. Defisit ini mengindikasikan kondisi bantalan pembiayaan eksternal Indonesia yang sebenarnya mulai keropos. 

Namun, pasar masih dapat berharap pada data-data positif lainnya seperti kenaikan skor Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia menjadi 53,3.

(dsp/aji)