Logo Bloomberg Technoz

Pengujian Kesiapan Darurat PEP Zona 7 Digelar di Balongan


(Dok. PHE)
(Dok. PHE)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada 26 November 2025, kawasan Main Oil Storage (MOS) Balongan, Indramayu tampak berbeda ketika PT Pertamina EP (PEP) Zona 7 menyelenggarakan Major Emergency Drill. Area operasional disulap menjadi lokasi simulasi kesiapsiagaan sebagai bagian dari komitmen perusahaan memperkuat kemampuan respons para pemangku kepentingan dalam menghadapi keadaan darurat di operasi hulu migas.

Latihan yang dimulai pukul 08.00 WIB itu diawasi dari tiga pusat kendali yang saling terintegrasi: Field Incident Command Post di MOS Balongan, Incident Management Team Zona 7 di Cirebon, dan Business Support Team Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa di Jakarta. Pengaturan ini menjadi instrumen penting untuk menguji kelancaran komunikasi dan memastikan setiap tim memahami tugasnya.

Skenario simulasi mencakup kebocoran minyak di MOS Balongan yang memicu berbagai respons lanjutan, mulai dari pemadaman, penyelamatan korban, evakuasi warga, hingga penanganan drone ilegal yang masuk ke area operasi. Meski hanya latihan, seluruh tahapan dijalankan secara disiplin oleh 216 peserta yang melibatkan kepolisian, BPBD, pemadam kebakaran, RS Pertamina Balongan, dan masyarakat Desa Balongan.

General Manager Zona 7 Pertamina EP, Afwan Daroni, menegaskan bahwa latihan ini bertujuan memastikan seluruh tim mampu bertindak cepat, terkoordinasi, dan efektif saat menghadapi kondisi darurat sebenarnya.

“Operasi hulu migas melibatkan banyak pihak, sehingga kemampuan untuk bekerja bersama dengan cepat dan terkoordinasi menjadi kunci utama. Latihan ini memberikan gambaran nyata bagaimana prosedur penanganan insiden berjalan, dan memastikan seluruh tim memahami perannya. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga keberlangsungan operasi secara selamat dan teratur,” kata Afwan.

Afwan menjelaskan bahwa kedekatan MOS Balongan dengan jalan raya dan berbagai fasilitas penting menjadikan komunikasi dengan masyarakat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penguatan kesiapsiagaan. Karena itu, warga Desa Balongan turut dilibatkan dalam simulasi evakuasi sebagai sarana edukasi sekaligus wujud keterbukaan perusahaan.

Di sisi lain, Head of Communication, Relations & CID Zona 7 Pertamina EP, Wazirul Luthfi, menyampaikan bahwa latihan ini tidak hanya bertujuan menguji kesiapan teknis, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina EP.

“Pelibatan warga menjadi bagian penting dari simulasi. Tujuan kami adalah agar masyarakat merasa aman, memahami langkah-langkah yang harus dilakukan, dan melihat langsung bahwa setiap unsur keselamatan dioperasikan dengan terencana. Kesiapsiagaan bukan hanya milik industri, tetapi juga menjadi pemahaman bersama antara Perusahaan dan masyarakat,” ujar Wazirul.

Seluruh rangkaian simulasi berlangsung tanpa hambatan dan ditutup dengan sesi evaluasi untuk menilai aspek-aspek yang sudah efektif serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki pada latihan berikutnya. Bagi Pertamina EP, kegiatan ini tidak hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya berkesinambungan untuk menanamkan budaya Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE) yang kuat di seluruh aktivitas operasional.

Melalui kolaborasi antara Pertamina EP, pemerintah daerah, aparat keamanan, layanan kesehatan, dan masyarakat, perusahaan berharap kesiapsiagaan yang terbangun dapat menjadi landasan penting dalam menjaga kelancaran operasi dan memastikan pelayanan energi tetap andal bagi publik.