Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan plafon kredit perbankan yang masih belum disalurkan atau undisbursed loan per Oktober tahun ini senilai Rp2.450,7 triliun atau sekitar 22,97% dari total kapasitas kredit tersedia. Angka ini naik dari posisi bulan sebelumya sebesar Rp2.374,8 triliun atau 22,54%.

Laporan ini sekaligus mencerminkan penyaluran kredit hingga saat ini belum cukup optimal, seiring pemerintah tengah gencar mendongkrak pertumbuhan kredit lewat penempatan dana di perbankan.

"Fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada Oktober 2025 masih cukup besar, yaitu mencapai Rp2.450,7 triliun atau 22,97% dari plafon kredit yang tersedia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI secara daring, Rabu (19/11/2025).

Perry menjelaskan salah satu penyebabnya; pengusaha masih dihantui sikap menahan ekspansi atau wait and see, optimalisasi pembiayaan, termasuk juga suku bunga kredit perbankan yang masih cukup tinggi.

Dari sis penawaran, Perry juga mencatat Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) meningkat menjadi 29,47%, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,48% year-on-year (yoy) per Oktober 2025.