Meski likuiditas bank cukup kuat, BI menyebut penyaluran kredit masih terhambat oleh permintaan yang belum membaik secara signifikan, khususnya segmen konsumen dan UMKM.
Kondisi itu juga, lanjut dia, turut membuat kinerja kredit UMKM hingga Oktober 2025 mengalami penurunan 0,11% secara tahunan atau yoy. Pasalnya, bank juga masih menerapkan syarat yang cukup ketat karena risiko kredit dinilai masih tinggi.
"NPL [bruto] UMKM cenderung meningkat dari 4,46% pada September 2025 menjadi 4,51% pada Oktober 2025," beber Perry.
BI memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2025 akan di kisaran 8–11%, dengan catatan sinergi kebijakan akan terus diperkuat antara bank sentral, pemerintah, dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.
(ibn/ros)
































