Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan ekonom memprediksi RI masih akan terus menghadapi hambatan gejolak ekonomi pada 2026. Salah satu sebabnya adalah polemik tarif dagang Amerika Serikat (AS) yang mencuat sejak April lalu.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan implementasi tarif, yang turut diiringi dengan perubahan perdagangan Internasional mulai diimplementasikan tahun depan.

"Kalau kita lihat tantangan tentunya berkaitan dengan implementasi tarif resiprokalnya Amerika Serikat yang mungkin fully impact-nya di tahun depan," ujar Josua dalam acara Antara Bussiness Forum (ABF) 2025 di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Untuk menanggulangi hal tersebut, Josua meminta pemerintah untuk segera mencari guna menimalkan dampak yang akan terjadi imbas sejumlah negosiasi dagang baru yang diakibat oleh tarif tersebut.

Dia menyoroti kinerja sektor otomotif dalam negeri yang saat ini masih cukup mengalami tekanan. Hingga Oktober tahun ini, penjualan juga pengalami penurunan sekitar 10% secara tahunan atau year-on-year (yoy).