10 Ribu Investor Terancam Gigit Jari Usai TELE Resmi Pailit
Artha Adventy
09 November 2025 19:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lebih dari 10.000 investor PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE) berpotensi gigit jari lantaran raksasa distributor voucher dan perangkat telekomunikasi itu resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 9 Oktober 2025.
Berdasarkan data RTI Business per Agustus 2025, jumlah investor TELE tercatat sebanyak 10.733 pemegang saham. Struktur kepemilikannya terdiri atas PT Upaya Cipta Sejahtera sebagai pengendali dengan 2,72 miliar saham (37,32%), PT PINS Indonesia yang juga entitas usaha Telkom sebanyak 1,75 miliar saham (24%), masyarakat umum 2,21 miliar saham (30,36%), serta Haiyanto sebesar 607,62 juta saham (8,31%).
Saham TELE saat ini di level Rp9/saham dan telah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2021, setelah perusahaan gagal memenuhi kewajiban laporan keuangan dan mengalami tekanan solvabilitas yang berat.
TELE pertama kali tercatat di BEI pada 12 Januari 2012 dengan harga perdana Rp310/saham, mengumpulkan dana segar sebanyak Rp418,5 miliar dari hasil penawaran umum perdana (IPO).
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, total liabilitas TELE tercatat sebesar Rp4,83 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp4,82 triliun, terutama utang bank senilai Rp3,18 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp12,08 miliar. Sementara itu, saldo laba perusahaan tercatat defisit Rp6,50 triliun, dengan total defisiensi modal Rp4,74 triliun.




























