Logo Bloomberg Technoz

BPS Singgung Freeport Penyebab Industri Tambang Kontraksi 1,98%

Sultan Ibnu Affan
05 November 2025 15:50

Truk angkut mengangkut bijih dari tambang terbuka di kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport di Papua. (Dadang Tri/Bloomberg)
Truk angkut mengangkut bijih dari tambang terbuka di kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport di Papua. (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menerangkan perlambatan industri tambang belakangan disebabkan karena koreksi ekspor batu bara dan penangguhan operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) di Grasberg.

Menurut data BPS, pertumbuhan industri pertambangan mengalami koreksi 1,98% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, sektor pertambangan mencatat distribusi 8,51% terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Freeport kemarin ada kondisi kahar yang menyebabkan penurunan produksi,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat rilis pertumbuhan ekonomi secara daring, Rabu (5/11/2025).

Menurut Edy, kinerja ekspor bijih logam minus 3,19% akibat berhentinya operasi tambang PTFI sejak September 2025 lalu.

Selain itu, Edy menambahkan, pertumbuhan industri tambang batu bara turut mengalami koreksi signifikan sebesar 7,29% per kuartal III-2025. Edy menerangkan koreksi itu disebabkan karena pelemahan permintaan batu bara di pasar ekspor sejak awal tahun.