Logo Bloomberg Technoz

Industri Tambang Melambat, Alami Kontraksi 1,98% Kuartal III-2025

Sultan Ibnu Affan
05 November 2025 13:50

Suasana Tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Suasana Tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (10/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan industri pertambangan mengalami koreksi signifikan pada kuartal III-2025 secara tahunan (year-on-year/yoy).

Padahal, seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada kuartal III tahun ini, dengan pertumbuhan tinggi berasal dari jasa pendidikan, jasa perusahaan dan jasa lainnya.

“Sebagian besar tumbuh positif, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat rilis pertumbuhan ekonomi secara daring, Rabu (5/11/2025).


Menurut data BPS, pertumbuhan sektor pertambangan mengalami koreksi 1,98% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, sektor pertambangan mencatat distribusi 8,51% terhadap PDB.

Di sisi lain, sektor utama lainnya seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan dan konstruksi mencatat pertumbuhan positif masing-masing sebesar 5,54%, 4,93%, 5,49% dan 4,21%.