Misalkan, dia mencontohkan, penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sektor ESDM telah mencapai Rp138,8 triliun sepanjang semester I-2025.
Torehan PNBP itu mencapai 54,5% dari target pungutan yang ditarget Kementerian ESDM sampai akhir tahun 2025 sebesar RP254,5 triliun.
Selain itu, Bahlil menegaskan, realisasi lifting minyak belakangan telah melewati target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Menurut Kementerian ESDM, lifting minyak belakangan telah mencapai 619.000 barel minyak per hari sepanjang September-Oktober 2025.
Torehan lifting dua bulan belakangan telah melewati target yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 605.000 barel minyak per hari.
“Ini sebagai bagian dari menerjemahkan apa yang menjadi perintah presiden,” kata Bahlil.
“Memang kalau kita mau menuju perbaikan, pasti ada gangguan,” tuturnya.
Survei yang dirilis Celios dikumpulkan menggunakan dua pendekatan utama, yaitu survei expert judgment (panel) dan survei publik.
Survei expert judgment dilakukan dengan melibatkan 120 jurnalis dari 60 lembaga media nasional.
Sedangkan, survei publik dilakukan untuk menangkap persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan melibatkan 1.338 responden dari berbagai wilayah Indonesia.
Pada posisi kedua, survei publik dan survei expert judgment menampilkan hasil yang berbeda.
Survei publik menempatkan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Nama Natalius Pigai (Menteri HAM) pada posisi tersebut dengan skor -346. Sedangkan pada survei expert Judgment, nama Pigai berada di urutan ketiga dengan skor -79.
"Mempertegas anggapan bahwa penegakan HAM tak mengalami kemajuan," tulis Celios.
Survei expert judgment justru menempatkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebagai pejabat Kabinet Merah Putih dengan rapor kinerja terburuk kedua.
Para responden memberi skor -81 karena pelaksanaan program makan bergizi gratis belum berjalan dengan baik; bahkan terus menimbulkan korban di kelompok penerima manfaat, khususnya anak-anak.
Para responden masyarakat juga menempatkan Dadan sebagai pejabat dengan kinerja buruk. Namun dosen IPB tersebut hanya diletakkan pada posisi keenam dengan skor -142. Kinerjanya lebih baik ketimbang lima anggota kabinet lainnya.
Selain Bahlil dan Pigai, Survei Publik menempatkan Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan di posisi ketiga dengan -253; Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di posisi keempat dengan -180; dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di posisi kelima dengan -170.
"[Dadan] Diduga terkait lonjakan kasus keracunan dan kacaunya pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis," tulis Celios.
“Hal serupa terlihat pada Zulkifli Hasan (Menko Pangan) yang mendapatkan skor –253 akibat kegagalan menjaga stabilitas harga pangan dan beragam permasalahan terkait Kopdes Merah Putih."
(naw)


























