Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara melonjak lebih dari 50% secara tahunan (yoy)  pada 2024, mendorong pangsa pasar electric vehicle (EV) hingga mencapai 10% dari total penjualan kendaraan penumpang baru di kawasan tersebut. Porsinya akan naik lebih dari 13% tahun ini.

Data ini diungkap dalam laporan Global Passenger EV Sales Tracker terbaru dari Counterpoint Research, dikutip Rabu (21/5/2025).  Secara perhitungan probabilitas, penjualan kendaraan listrik berpeluang bakal menyalip pasar mobil konvensional.

Lonjakan ini menandai transformasi besar dalam lanskap otomotif regional. Selama bertahun-tahun, pasar Asia Tenggara didominasi oleh produsen asal Jepang dan Korea Selatan, seperti Toyota, Honda, Nissan, dan Mazda. 

Namun, pasca pandemi Covid-19, meningkatnya permintaan kendaraan ramah lingkungan membuka celah yang dimanfaatkan dengan cepat oleh para produsen kendaraan listrik asal China.

"Respons yang lebih lambat dari para pemain tradisional seperti Toyota, Honda, Nissan, dan Mazda memungkinkan para produsen kendaraan listrik Tiongkok untuk mendapatkan daya tarik yang signifikan di kawasan tersebut," tulis Saujanya Sharma peneliti dari Counterpoint dilansir Rabu (21/5/2025).

Tren dan Proyeksi Masa Depan