Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang terjadi di Indonesia sejak tahun lalu mengundang perhatian serius. 

Menurut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), hingga April 2025, total pekerja yang terkena dampak PHK tercatat mencapai 24.036 orang. Ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, di mana sekitar 77.965 pekerja terkena PHK sepanjang 2024. 

Penyebab utama fenomena ini melibatkan berbagai faktor, seperti lesunya pertumbuhan ekonomi global, maraknya produk impor ilegal, dan ketidakpastian politik domestik.

Jika Anda salah satu yang terdampak PHK, apa yang harus Anda lakukan? Berikut adalah langkah-langkah penting untuk menghadapi situasi tersebut dengan lebih baik seperti dirangkum Bloomberg Technoz dari berbagai sumber.

1. Memahami Hak-Hak Anda Sebagai Pekerja

Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di industri rumahan di kawasan Duren Tiga, Senin (28/4/2025. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Salah satu langkah pertama yang harus Anda lakukan setelah terdampak PHK adalah memahami hak-hak Anda sebagai pekerja. Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, pekerja yang di-PHK berhak menerima pesangon, tunjangan, dan hak lainnya. Hak-hak ini sangat penting untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan kompensasi yang layak, sehingga Anda dapat memanfaatkan uang pesangon tersebut dengan bijak.

Pastikan Anda mendapatkan informasi yang jelas mengenai jumlah pesangon yang berhak Anda terima, serta tunjangan lainnya seperti uang penggantian hak dan biaya pemutusan hubungan kerja. Jika perlu, konsultasikan dengan pihak yang berkompeten atau pengacara ketenagakerjaan untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

2. Menilai Kondisi Keuangan Pribadi

Setelah memahami hak-hak Anda, langkah berikutnya adalah mengevaluasi kondisi keuangan pribadi. PHK tentu akan berdampak pada arus kas Anda, sehingga penting untuk segera melakukan pengaturan keuangan. Identifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihentikan sementara, dan buat anggaran yang realistis untuk mengelola pengeluaran Anda.

Dengan anggaran yang matang, Anda dapat memastikan bahwa keuangan Anda tetap stabil sambil mencari peluang pendapatan baru. Dalam beberapa kasus, mengurangi pengeluaran non-prioritas dapat memberi Anda waktu lebih banyak untuk fokus mencari pekerjaan baru atau memulai usaha baru.

3. Memanfaatkan Jaringan Sosial dan Profesional

Dalam dunia kerja, jaringan sosial dan profesional memainkan peran yang sangat penting. Jika Anda terdampak PHK, jangan ragu untuk memanfaatkan jaringan yang Anda miliki. Hubungi teman-teman, kolega, atau kenalan yang mungkin memiliki informasi mengenai lowongan pekerjaan atau peluang kerja yang sesuai dengan keahlian Anda.

Bergabung dengan forum atau komunitas yang relevan juga bisa memberikan akses ke informasi mengenai peluang kerja baru. Selain itu, platform media sosial seperti LinkedIn juga bisa digunakan untuk memperluas jaringan dan mencari peluang pekerjaan yang lebih sesuai.

4. Menimbang Peluang Kewirausahaan

Strategi Bisnis Rasulullah untuk Sukses di Era Digital (Envato)

Jika Anda memiliki keterampilan atau minat tertentu, memulai usaha sendiri bisa menjadi pilihan yang menarik. Meskipun memulai bisnis sendiri tentu membutuhkan persiapan yang matang, tetapi dengan adanya dukungan pemerintah dan lembaga swasta, kini lebih mudah untuk memulai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Program-program pelatihan kewirausahaan yang sering kali disediakan oleh berbagai lembaga bisa menjadi kesempatan bagi Anda untuk memperdalam keterampilan dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk memulai usaha. Mengambil langkah ini bisa membuka peluang baru dan memberikan stabilitas keuangan dalam jangka panjang.

5. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional

PHK bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Perasaan kehilangan pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatan mental Anda, terutama jika Anda merasa tidak siap menghadapi masa depan yang tidak pasti. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental selama masa transisi ini.

Cobalah untuk rutin berolahraga, berbicara dengan orang terdekat, atau jika perlu, cari dukungan profesional seperti psikolog atau konselor. Dengan menjaga kesehatan mental, Anda dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih tenang dan fokus, serta lebih siap untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya.

6. Memanfaatkan Dukungan Pemerintah dan Komunitas

Selama periode PHK, Anda tidak perlu merasa sendirian. Pemerintah Indonesia dan berbagai organisasi komunitas menyediakan berbagai program bantuan untuk pekerja yang terdampak PHK. Bantuan ini dapat berupa pelatihan keterampilan, kesempatan untuk mengikuti program magang, atau bahkan bantuan finansial untuk membantu Anda melewati masa transisi.

Pastikan Anda mencari informasi tentang program-program bantuan tersebut dan mendaftar untuk mendapatkan dukungan yang tersedia. Selain itu, berbicara dengan pengurus serikat pekerja atau lembaga ketenagakerjaan dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai hak-hak dan dukungan yang bisa Anda terima.

Menghadapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bukanlah hal yang mudah, namun dengan langkah yang tepat, Anda bisa melewati masa sulit ini. Memahami hak-hak Anda, mengevaluasi keuangan, memanfaatkan jaringan sosial, mempertimbangkan kewirausahaan, serta menjaga kesehatan mental adalah kunci utama untuk dapat bangkit dan mencari peluang baru. Selain itu, manfaatkan dukungan dari pemerintah dan komunitas untuk membantu Anda dalam masa transisi. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau dukungan lebih spesifik, jangan ragu untuk menghubungi lembaga terkait atau mencari bantuan profesional.

(seo)

No more pages