Perusahaan Kian Vulgar PHK Karyawan, Pilih Kerja dengan AI
Redaksi
28 November 2025 17:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Amerika Serikat kian tak terbendung. Perusahaan-perusahaan besar, didorong oleh kebutuhan untuk efisiensi dan hasrat untuk merangkul kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), semakin terang dalam memangkas karyawan.
Berdasarkan riset Goldman Sachs Group Inc., yang dikutip dari Business Insider, Jumat (28/11/2025), mengonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan dipicu oleh lonjakan PHK. Sinyal tersebut menguatkan spekulasi bahwa otomatisasi dan restrukturisasi operasional menjadi faktor pendorong utama di balik keputusan korpoasi negara tersebut.
Goldman Sachs menemukan bahwa pengajuan dokumen negara terkait rencana PHK massal (worker adjustment and retraining notification/WARN) telah melonjak ke level tertinggi sejak 2016, di luar masa pandemi—kenaikan paling tajam yang dilacak bank tersebut dalam hampir satu dekade.
Bersamaan dengan itu, data dari firma Challenger, Gray & Christmas menunjukkan bahwa pengumuman PHK di berbagai sektor—termasuk teknologi, barang industri, dan makanan—telah mendaki ke level yang biasanya hanya terlihat saat resesi.
Ini bukan sekadar pengetatan ikat pinggang biasa, melainkan cerminan tren mendalam di mana tenaga kerja manusia mulai ditumbalkan demi kecepatan dan efisiensi teknologi.






























