Logo Bloomberg Technoz

Hal itu termasuk industri tekstil, sebagai salah satu sektor manufaktur tersebut Tanah Air, yang  kini kembali dihantui pelemahan permintaan global imbas perang dagang akibat tarif Amerika Serikat.

"Tantangan tetap ada, terutama di sektor berbasis ekspor seperti tekstil dan garmen, akibat lemahnya permintaan global dan tekanan tarif," ujar Arsjad.

Pelonggaran Impor

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ian Syarif pun mengatakan, industri tekstil ke belakang juga telah terhimpit oleh kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan impor melalui Permendag 8/2024.

Apalagi, kata dia, pemerintah saat ini kembali membuka wacana untuk melonggarkan keran impor, termasuk melakukan relaksasi kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang akan membuat produk impor semakin masif.

"Kalau industri tekstil itu kan kondisinya oversupply. Jadi yang harus dilindungi itu justru pekerja dan industrinya," kata Ian, di sela diskusi bertajuk 'Kuota Impor Dihapus, Ancaman atau Tantangan?' di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Hanya saja, Ian menggarisbawahi rencana pelonggaran impor ini, bagi industri tekstil dapat menjadi berkah bagi produk sekali pakai dengan harga barang yang lebih murah.

Tetapi, di sisi lain, pelonggaran impor dapat mengancam industri tekstil dengan skala besar; yang memiliki pabrik dan tenaga kerja.

"Ini seperti pedang bermata dua," kata Ian." 

Kita harus melindungi justru industri yang menciptakan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah."

(ain)

No more pages