Yoshiaki Nohara dan Erica Yokoyama - Bloomberg News

Bloomberg, Ekspor Jepang meningkat seiring melonjaknya pengiriman ke Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir. Kenaikan ini menutupi penurunan ekspor ke China dan memberi Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) alasan tambahan untuk menaikkan suku bunga pada Jumat mendatang.

Secara keseluruhan, ekspor Jepang naik 6,1% pada November dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh pengiriman komponen semikonduktor dan produk medis, demikian laporan Kementerian Keuangan Jepang yang dirilis Rabu (17/12). Angka tersebut melampaui perkiraan ekonom, dengan ekspor ke AS dan Uni Eropa masing-masing melonjak 8,8% dan 19,6%.

Kenaikan ekspor ke AS menjadi sinyal positif bagi BOJ, yang secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya ke level tertinggi sejak 1995. Ketidakpastian terkait tarif AS sebelumnya menjadi faktor yang membuat bank sentral menahan kenaikan suku bunga sejak Januari. Namun, sinyal dari para pejabat puncak BOJ membuat pelaku pasar sebagian besar telah memperhitungkan kenaikan biaya pinjaman lebih lanjut.

“Saya melihat dampak tarif AS sebagian besar sudah mereda,” ujar Yutaro Suzuki, ekonom di Daiwa Securities. “Pengiriman ke Amerika meningkat baik dari sisi nilai maupun volume, seiring perusahaan kembali mengekspor setelah ketidakpastian tarif mereda.”